Minggu, 07 September 2014

ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN KEGUNAANNYA, SERTA UKURAN ALAT LABORATORIUM

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………...………………………………3
LATAR BELAKANG…………………………………………………………………..3
MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………………………………..3
BAB II
GAMBAR DAN ALAT...........................................................................................4

BAB III
PEMBAHASAN………………………………………………………………………10
JENIS-JENIS TIMBANGAN…................................................................................ ...10
UKURAN ALAT LABORATORIUM...……………………………………………...12


BAB IV
PENUTUP…………………………………………………………………………….15
KESIMPULAN………………………………………………………………………..15
SARAN………………………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….16



BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pertama-tama, saya mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah mengijinkan saya untuk menyelesaikan makalah ini yang bertopik alat-alat laboratorium. Prinsip kerja dan fungsi alat-alat laboratorium harus diketahui oleh siswa agar tidak terjadi kesalahan saat memakai alat-alat di laboratorium. Selain itu, keselamatan dari alat-alat laboratorium harus diperhatikan agar terjaga kualitasnya. Alat-alat yang dipakai juga harus dijaga dari kerusakan. Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika. Dalam makalah ini, saya akan memberikan penjelasan tentang alat-alat laboratorium dan standar laboratorium yang baik.
I.II Maksud dan Tujuan
Tujuan pecobaan  peralatan di laboratorium ini adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis – jenis alat, nama masing – masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar. Agar  pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.



BAB II
Laporan
II.I Gambar Alat
No.
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Penggunaan
1
Tabung Reaksi
Tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan zat dalam jumlah sedikit.
Kedua zat yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian goyang-goyangkan hingga kedua zat bercampur
2
Penjepit tabung
(Gegep)
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan.
Bagian ujung ditekan hingga bagian depan terbuka. Lalu jepit tabung reaksi yang sedang dipanaskan.
3
Rak Tabung Reaksi
Digunakan untuk menempatkan tabung reaksi
Tabung reaksi yang sudah digunakan kemudian dicuci bersih lalu disimpan pada rak tabng reaksi
4
Sikat Tabung
Membersihkan tabung reaksi, gelas ukur, dan lain-lain setelah digunakan
Sikat tabung reaksi diberikan larutan pencuci, lalu alat dibersihkan menggunakan sikat tersebut
5
Beaker Glass
1. Untuk menyiapkan larutan yang akan digunakan
2. tempat mereaksikan zat dalam volume yang banyak
3. melarutkan zat padat ke dalam air dalam proses pembuatan larutan.

Zat atau larutan yang akan direaksikan dimasukkan kedalam gelas kimia kemudian aduk dan simpan
6
Labu Erlenmeyer
1. untuk wadah (menyimpan) larutan yang akan digunakan
2. untuk mereaksikan larutan
3. untuk melakukan titrasi.
Larutan dimasukkan ke dalam labu yang berisi larutan yang akan di titrasi, kemudian lihat perubahan yang terjadi
7
Lumpang dan Alu
Untuk menghancurkan atau menghaluskan zat padat
Letakkan benda/zat padat yang ingin dihaluskan di dalam lumpang, dan haluskan zat tersebut dengan menggunakan alu
8
Corong
1. untuk menuang cairan dari wadah yang bermulut lebar ke wadah yang bermulut kecil
2. untuk menyaring dan memisahkan endapan dari cairannya.
Corong diletakkan, diatasnya kertas saring untuk proses penyaringan
9
Labu ukur
1. untuk mengukur volume cairan dengan teliti
2. untuk membuat larutan dengan volume tertentu dan ketelitian tinggi.
Bahan yang digunakan dimasukkan ke larutan yang akan diencerkan kemudian tambah aquades dan bolak-balik sampai larutan homogen.
10
Gelas Ukur
Alat pengukur volume cairan/larutan
Larutan dimasukkan ke dalam gelas ukur lalu perhatikan tanda ukuran pada gelas ukur.
11
Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
Masukkan setengah bagian pipet ke dalam cairan, tekan bagian atas secara perlahan dan cairan akan terisap naik
12
Kawat kasa
Sebagai alas atau menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanasan spiritus/ pemanasan Bunsen
Letakkan kawat kasa tersebut diatas permukaan kaki tiga
13
Spiritus
Sebagai alat untuk pemanas dngan bahan bakar spiritus
Buka kran saluran masuknya gas lalu ring diputar yang ada pada spiritus tersebut sampai apinya menyala
14
Kaki Tiga
Dipasang diatas lampu spiritus sebagai penyangga wadah yang berisi cairan yang dipanaskan.
Diletakkan diatas Bunsen lalu diletakkan kawat kasa diatasnya dan letakkan gelas kimia di atas kawat kasa
15
Statif dan Klem
Sebagai penjepit, Misalnya:
1. menjepit buret dalam proses titrasi
2. menjepit soklet pada proses ekstraksi
Klem:
dipasangkan buret dengan ditegakkan oleh statif dan dijepit oleh klem
Statif:
Ditempatkan pada tempat yang datar, agar buret berdiri tegak.

16
Burete
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan.
Zat yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam buret, kemudian buret ditempelkan pada statif.
17
Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
Memegang bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai corong berikut kerannya, setelah itu dikocok secara perlahan dan keluarkan larutan melalui katup secara pelan.
18
Batang pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk sesuatu baik akan direaksikan maupun ketikan reaksi sementara berlangsung.
Aduk-aduk bahan/zat dalam wadah
19
Sendok Tanduk
Untuk mencampur/ mengaduk zat karena sendok ini tidak akan terkontaminasi oleh zat-zat lain.
Mengaduk bahan/zat yang sudah tercampur
20
Pipet volume dan pipet skala
Untuk mengambil larutan dengan volume/skala tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggembung
Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam wadah sebanyak 3x
21
Bulp/karet penghisap
Untuk menghisap larutan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
Menekan bagian tengah jika ingin memasukkan cairan melalui S, maka A dan bola di tengan harus ditekan.




BAB III
PEMBAHASAN
III.I Jenis-jenis timbangan + ketelitian
Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi timbangan kasar, sedang dan halus. Timbangan kasar yaitu dengan ketelitian kurang atau sama dengan 0,1 g, timbangan sedang dengan ketelitian antara 0,01 g – 0,001 g dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama dengan 0,0001 g. berikut adalah beberapa jenis timbangan tersebut.
1. Neraca Kasar : Triple beam
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan dengan ketelitian alat sedang (0.01-0.001 gram). Selain itu digunakan pula untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang digunakan untuk standarisasi




2. Neraca dengan Ketelitian Sedang
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan dengan ketelitian alat sedang (0.01-0.001 gram). Selain itu digunakan pula untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang digunakan untuk standarisasi
3. Neraca dengan Ketelitian Tinggi : Sartorius

Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan dengan ketelitian tinggi (0.0001 gram). Serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain itu berfungsi untuk menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif. Neraca analitik jenis ini yang sering digunakan di laboratorium kimia.

III.II Ukuran Alat-alat Laboratorium
Ukuran dari:
1.    Pipet Volume :
a)    Pipet dengan ukuran volume 10 mL, 25 mL, 50 mL, dan 100 mL.
b)    Pipet Buret memiliki kapasitas 1 – 100 mL
c)    Pipet gondok memiliki jenis ukuran: 10mL, 25mL, 50mL, dan 100mL
2.    Beaker glass, tersedia dalam berbagai ukuran, yaitu ukuran 25 mL, 50 mL, 100 mL, 150 mL, 250 mL, 500 mL, 1 L, 2 L dan sebagainya.
3.    Gelas ukur, mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari 10mL, 25mL, 50mL, 100mL, 250mL, 500mL, 1000mL dan 2000mL
4.    Labu Erlenmeyer memiliki ukuran bermacam-macam dari volume 50 ml, 100 ml, 200 ml, 250 ml sampai 2 liter.
5.    Sendok tanduk dan sendok besi, sendok tanduk terbuat dari tanduk hewan (kerbau), dan sendok besi terbuat dari besi. Keduanya dipakai untuk mengambil zat yang ingin dicampurkan.
6.    Labu ukur memiliki ukuran 10 mL, 25 mL, 50 mL, 100 mL, 500 mL, dan 1000 mL.  



BAB IV
PENUTUP
IV.I Kesimpulan
Dari materi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap alat terbuat dari bahan yang berbeda – beda (kayu, gelas dan karet). Selain itu masing – masing alat laboratorium memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda – beda, tergantung jenis alatnya. Namun beberapa diantaranya memiliki fungsi yang sama. Laboratorium juga menjadi hal penting ketika kita ingin melakukan sebuah percobaan.
IV.II Saran
Perlunya pengenalan alat – alat laboratorium pada para siswa, agar mereka dapat merawat dan menggunakan alat – alat laboratorium secara benar dan dapat memanfaatkannya dengan baik. Pengenalan tentang laboratorium juga penting agar mereka bisa menjaga dan memelihara semua unsur yang ada didalam laboratorium.




IV.III Daftar Pustaka





Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya butuh saran-saran dari anda semua. Terima kasih. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar