DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………...………………………………3
LATAR
BELAKANG…………………………………………………………………..3
MAKSUD DAN
TUJUAN……………………………………………………………..3
BAB II
GAMBAR DAN
ALAT...........................................................................................4
BAB III
PEMBAHASAN………………………………………………………………………10
JENIS-JENIS
TIMBANGAN…................................................................................ ...10
UKURAN ALAT
LABORATORIUM...……………………………………………...12
BAB IV
PENUTUP…………………………………………………………………………….15
KESIMPULAN………………………………………………………………………..15
SARAN………………………………………………………………………………..15
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………….16
BAB
I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pertama-tama,
saya mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah mengijinkan saya
untuk menyelesaikan makalah ini yang bertopik alat-alat laboratorium. Prinsip
kerja dan fungsi alat-alat laboratorium harus diketahui oleh siswa agar tidak
terjadi kesalahan saat memakai alat-alat di laboratorium. Selain itu,
keselamatan dari alat-alat laboratorium harus diperhatikan agar terjaga
kualitasnya. Alat-alat yang dipakai juga harus dijaga dari kerusakan. Kesalahan
dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat
tidak akurat dalam hal ilmu statistika. Dalam makalah ini, saya akan memberikan
penjelasan tentang alat-alat laboratorium dan standar laboratorium yang baik.
I.II
Maksud dan Tujuan
Tujuan pecobaan peralatan di laboratorium ini
adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis – jenis alat, nama masing – masing
alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar. Agar pada
praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.
BAB
II
Laporan
II.I Gambar Alat
No.
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
Penggunaan
|
1
|
Tabung Reaksi
|
|
Tabung reaksi
digunakan untuk mereaksikan zat dalam jumlah sedikit.
|
Kedua zat yang akan
direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian goyang-goyangkan
hingga kedua zat bercampur
|
2
|
Penjepit tabung
(Gegep)
|
Digunakan untuk
menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan.
|
Bagian ujung ditekan hingga
bagian depan terbuka. Lalu jepit tabung reaksi yang sedang dipanaskan.
|
|
3
|
Rak Tabung Reaksi
|
Digunakan untuk
menempatkan tabung reaksi
|
Tabung reaksi yang
sudah digunakan kemudian dicuci bersih lalu disimpan pada rak tabng reaksi
|
|
4
|
Sikat Tabung
|
|
Membersihkan tabung
reaksi, gelas ukur, dan lain-lain setelah digunakan
|
Sikat tabung reaksi
diberikan larutan pencuci, lalu alat dibersihkan menggunakan sikat tersebut
|
5
|
Beaker Glass
|
1. Untuk menyiapkan
larutan yang akan digunakan
2. tempat mereaksikan
zat dalam volume yang banyak
3. melarutkan zat
padat ke dalam air dalam proses pembuatan larutan.
|
Zat atau larutan yang
akan direaksikan dimasukkan kedalam gelas kimia kemudian aduk dan simpan
|
|
6
|
Labu Erlenmeyer
|
1. untuk wadah
(menyimpan) larutan yang akan digunakan
2. untuk mereaksikan
larutan
3. untuk melakukan
titrasi.
|
Larutan dimasukkan ke
dalam labu yang berisi larutan yang akan di titrasi, kemudian lihat perubahan
yang terjadi
|
|
7
|
Lumpang dan Alu
|
Untuk menghancurkan
atau menghaluskan zat padat
|
Letakkan benda/zat
padat yang ingin dihaluskan di dalam lumpang, dan haluskan zat tersebut
dengan menggunakan alu
|
|
8
|
Corong
|
1. untuk menuang
cairan dari wadah yang bermulut lebar ke wadah yang bermulut kecil
2. untuk menyaring dan
memisahkan endapan dari cairannya.
|
Corong diletakkan, diatasnya
kertas saring untuk proses penyaringan
|
|
9
|
Labu ukur
|
1. untuk mengukur
volume cairan dengan teliti
2. untuk membuat
larutan dengan volume tertentu dan ketelitian tinggi.
|
Bahan yang digunakan
dimasukkan ke larutan yang akan diencerkan kemudian tambah aquades dan
bolak-balik sampai larutan homogen.
|
|
10
|
Gelas Ukur
|
Alat pengukur volume
cairan/larutan
|
Larutan dimasukkan ke
dalam gelas ukur lalu perhatikan tanda ukuran pada gelas ukur.
|
|
11
|
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan atau
mengambil larutan dengan jumlah kecil.
|
Masukkan setengah
bagian pipet ke dalam cairan, tekan bagian atas secara perlahan dan cairan
akan terisap naik
|
|
12
|
Kawat kasa
|
Sebagai alas atau
menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanasan spiritus/
pemanasan Bunsen
|
Letakkan kawat kasa
tersebut diatas permukaan kaki tiga
|
|
13
|
Spiritus
|
Sebagai alat untuk
pemanas dngan bahan bakar spiritus
|
Buka kran saluran
masuknya gas lalu ring diputar yang ada pada spiritus tersebut sampai apinya
menyala
|
|
14
|
Kaki Tiga
|
Dipasang diatas lampu
spiritus sebagai penyangga wadah yang berisi cairan yang dipanaskan.
|
Diletakkan diatas
Bunsen lalu diletakkan kawat kasa diatasnya dan letakkan gelas kimia di atas
kawat kasa
|
|
15
|
Statif dan Klem
|
Sebagai penjepit,
Misalnya:
1. menjepit buret
dalam proses titrasi
2. menjepit soklet
pada proses ekstraksi
|
Klem:
dipasangkan buret
dengan ditegakkan oleh statif dan dijepit oleh klem
Statif:
Ditempatkan pada
tempat yang datar, agar buret berdiri tegak.
|
|
16
|
Burete
|
|
Digunakan untuk
titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur
volume suatu larutan.
|
Zat yang akan
dititrasi dimasukkan ke dalam buret, kemudian buret ditempelkan pada statif.
|
17
|
Corong pisah
|
Untuk memisahkan dua
larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
|
Memegang bagian atas
berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai corong
berikut kerannya, setelah itu dikocok secara perlahan dan keluarkan larutan
melalui katup secara pelan.
|
|
18
|
Batang pengaduk
|
Untuk mengocok atau
mengaduk sesuatu baik akan direaksikan maupun ketikan reaksi sementara
berlangsung.
|
Aduk-aduk bahan/zat dalam
wadah
|
|
19
|
Sendok Tanduk
|
|
Untuk mencampur/
mengaduk zat karena sendok ini tidak akan terkontaminasi oleh zat-zat lain.
|
Mengaduk bahan/zat
yang sudah tercampur
|
20
|
Pipet volume dan pipet
skala
|
Untuk mengambil larutan
dengan volume/skala tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian
yang menggembung
|
Tidak menggoyangkan
pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi
sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam wadah
sebanyak 3x
|
|
21
|
Bulp/karet penghisap
|
Untuk menghisap
larutan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan
karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
|
Menekan bagian tengah
jika ingin memasukkan cairan melalui S, maka A dan bola di tengan harus
ditekan.
|
BAB
III
PEMBAHASAN
III.I Jenis-jenis timbangan
+ ketelitian
Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan
akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi
timbangan kasar, sedang dan halus. Timbangan kasar yaitu dengan ketelitian
kurang atau sama dengan 0,1 g, timbangan sedang dengan ketelitian antara 0,01 g
– 0,001 g dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama dengan
0,0001 g. berikut adalah beberapa jenis timbangan tersebut.
1. Neraca Kasar : Triple beam
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan dengan
ketelitian alat sedang (0.01-0.001 gram). Selain itu digunakan pula untuk
menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang
digunakan untuk standarisasi
2. Neraca dengan Ketelitian Sedang
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan dengan
ketelitian alat sedang (0.01-0.001 gram). Selain itu digunakan pula untuk
menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang
digunakan untuk standarisasi
3. Neraca dengan Ketelitian Tinggi : Sartorius
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan dengan
ketelitian tinggi (0.0001 gram). Serta digunakan untuk menimbang bahan kimia
dalam proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi.
Selain itu berfungsi untuk menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif.
Neraca analitik jenis ini yang sering digunakan di laboratorium kimia.
III.II Ukuran Alat-alat
Laboratorium
Ukuran dari:
1.
Pipet Volume :
a) Pipet dengan
ukuran volume 10 mL, 25 mL, 50 mL, dan 100 mL.
b) Pipet
Buret memiliki kapasitas 1 – 100 mL
c) Pipet
gondok memiliki jenis ukuran: 10mL, 25mL, 50mL, dan 100mL
2.
Beaker glass, tersedia dalam berbagai ukuran, yaitu ukuran 25 mL, 50 mL,
100 mL, 150 mL, 250 mL, 500 mL, 1 L, 2 L dan sebagainya.
3.
Gelas ukur, mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari 10mL, 25mL, 50mL,
100mL, 250mL, 500mL, 1000mL dan 2000mL
4.
Labu Erlenmeyer memiliki
ukuran bermacam-macam dari volume 50 ml, 100 ml, 200 ml, 250 ml sampai 2 liter.
5.
Sendok tanduk dan sendok
besi, sendok tanduk terbuat dari tanduk hewan (kerbau), dan sendok besi terbuat
dari besi. Keduanya dipakai untuk mengambil zat yang ingin dicampurkan.
6.
Labu ukur memiliki ukuran 10
mL, 25 mL,
50 mL, 100 mL, 500 mL, dan 1000 mL.
BAB
IV
PENUTUP
IV.I Kesimpulan
Dari materi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap alat
terbuat dari bahan yang berbeda – beda (kayu, gelas dan karet). Selain itu
masing – masing alat laboratorium memiliki fungsi dan prinsip kerja yang
berbeda – beda, tergantung jenis alatnya. Namun beberapa diantaranya memiliki
fungsi yang sama. Laboratorium juga menjadi hal penting ketika kita ingin
melakukan sebuah percobaan.
IV.II Saran
Perlunya pengenalan alat – alat laboratorium pada para siswa, agar
mereka dapat merawat dan menggunakan alat – alat laboratorium secara benar dan
dapat memanfaatkannya dengan baik. Pengenalan tentang laboratorium juga penting
agar mereka bisa menjaga dan memelihara semua unsur yang ada didalam
laboratorium.
IV.III Daftar Pustaka
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya butuh saran-saran dari anda semua. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar